KARENA NILA SETITIK

Sore itu hujan turun cukup deras. Aku (Mitha) menunggu di teras tempat kerjaku.

"Akhirny dateng juga,"gumamku seraya menghampiri seseorang di atas motornya
"Sebelum pulang beli makan dulu ya. Mas laper,"kata orang itu. Dia adalah Indra, calon suamiku.

Kami menerobos air hujan dengan motor dan lengkap dengan mantelnya. Kami berhenti di rumah makan bebek goreng kesukaan mas indra.
Setelah pesan kami ngobrol dan sesekali aku melihat ke luar apa hujan masih aja deras. Dan ga sengaja aku melihat seseorang yang sepertinya aku kenal, tapi lupa lupa ingat.

"Mas, itu pacar Dewi bukan sih?"tanyaku pada mas Indra
Mas indra menjawab cuek "ga tau Tha,"

Aku terus memperhatikan dan semakin yakin dengan tebakanku. Mas Indra juga jadi penasaran. Tiba tiba orang itu mendekat dan ternyata benar, orang itu pacar Dewi, sahabatku. Mas Indra juga mengiyakan kalau itu pacar Dewi. Tapi setelah aku lihat cewe yang bersamanya, itu bukan Dewi. Memang sih aku dan mas Indra belum pernah secara langsung berkenalan dengan pacarnya Dewi. Tapi Dewi sering menunjukan fotonya.

"Mas kok itu cewenya bukan Dewi ya. Apa Dewi tau pacarnya pergi sama cewe lain?"tanyaku pada mas Indra.
"Ga tau Tha, kamu tanya aja nnti langsung ke Dewi"jawab mas Indra

Karena pesanan bebek goreng kami sudah siap kami bergegas pulang. Hujan juga sudah mulai reda. Aku masih terus saja memperhatikan orang itu. Mengingat motornya, helm yang dia pakai, dan plat nomor motornya.

Banyak sekali pertanyaan yang terlintas di kepalaku. Sesampainya di rumah aku langsung bbm Dewi.

 Aku ~ Wi, tadi aku kaya ngeliat pacarmu~ pake motor ini, no plat ini, dan helm ini ~ bener ga?
 Dewi ~ iya Tha bener. Emang liat dimana?
 Aku ~ di bebek goreng daerah ini. Tapi sama cewe Wi. Apa adiknya?
 Dewi ~ dia emang bilang mau ke daerah situ tapi adiknya ga ikut kok
 Aku ~ lah terus siapa itu? Coba tanya langsung ke dia Wi

Bbmku cuma dibaca, ga dibales lagi. Mas Indra cuma senyum senyum.

"Kenapa senyum mas?, tanyaku
"Udah keliatan kelakuannya," jawab mas Indra
"Kasihan Dewi mas, kayanya dia tergila gila banget sama pacarnya," tambahku
"Udah jangan dipikirin, lihat aja nanti gimana," timpal mas Indra

Walaupun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan hanya bisa mengira ngira sendiri. Aku bbm sahabatku yang satunya. Silvia

 Aku ~ Vi, tadi aku liat pacar Dewi. Tapi bukan sma Dewi. Sama cewe lain
 Silvia ~ lah kok bisa?trus gimana?kamu udah tanya Dewi?Dewi gimana?
 Aku ~ yaelah Vi ~ udah aku tanyain ke dewi tapi ga tau belum jelas ~ dia belum jawab bbmku lagi
 Silvia ~ pacarnya dewi kan ga ganteng2 amat ya. Kok bisa2nya selingkuh gitu. hadahh
 Aku ~ hahaha dasarr kamu Vi. Gitu2 juga pacar sahabat kita
 Silvia ~ cba aku bbm Dewi. Siapa tau bales

Masih tetap mengambang dan belum ada penjelasan. Selama beberapa hari Dewi menghilang. Yang biasanya bbm atau sekedar say hello sekarang menghilang. Dia cuma update statusnya di bbm.

 Dewi ~ Tha, Dino minta putus (Dino pacar Dewi)
 Aku ~ lah kenapa kok tiba2 minta putus. Apa karena cewe waktu itu  cewenya ga lebih cantik dari kamu kok
 Dewi ~ katanya aku ga percaya sama dia. Dia minta mundur aja
 Aku ~ kok bisa gitu sih. Cowo apa kaya gitu. Emang kemarin pas aku bilang ke kamu pacar kamu sama cewe kamu nanya ga ke dia cewe itu siapa. Yang selingkuh dia, dia juga yang minta putus
 Dewi ~ iya aku tanya ke dia, dia bilang itu temennya. Aku sampe nunggu dia dirumahnya buat minta penjelasan tapi dia malah ga pulang
 Aku ~ iihhh gitu banget sih. Terus sekarang kamu gimana?masih mau sama dia?
 Dewi ~ aku terlanjur sayang sama dia Tha. Aku ga mau putus. Aku udah maafin dia kok. Dia mungkin khilaf
 Aku ~ Wi, kamu bego apa gimana sih. Udah digituin masih aja mau sama dia. Cowo masih ada wi yang lebih baik dari dia.kamu cewe baik.masih banyak yang mau sama kamu

Dan mengambang lagi. Selalu tak bisa selesai kalau harus membahas soal itu. Aku cerita ke Silvia. Dan Silvia juga ikut gemes dengan kelakuan Dewi.

   Silvia ~ Tha, tu anak udah buta apa. Udah kaya gitu masih aja diperjuangin
 Aku ~ tau lah Vi, aku udah ngomong banyak n panjang lebar tapi ga tau didenger apa engga
 Silvia ~ apa dia ga bisa cari lagi yang lebih baik dari Dino. Udah diselingkuhin terus diputusin juga kok masih aja dipertahanin

Taulah, semuanya serba mengambang karena yang punya masalah juga ga mau terbuka.

"Mas, menurut kamu gimana tentang Dewi?"tanyaku pada mas indra
"Ga akan bisa bertahan lama kalau cowonya udah begitu. Cuma kasihan Dewinya,"jawab mas indra
"Tapi dewi tetep aja mau bertahan mas,"kataku lagi
"Ya udah tinggal kita liat aja mau sampe kapan,"kata mas indra

Malam ini aku, Silvia, Dewi dan Nadia berkumpul dirumahku dan mereka tidur dirumahku. Kami berempat sudah berteman selama hampir 5th. Entah berawal dari mana tapi kami sudah seperti keluarga.

"Gimana Wi masalah sama Dino,"tanyaku membuka percakapan
"Ga tau Tha, dia susah dihubungin. Kadang kadang doang bsa hubungan,"jawab Dewi
"Udahlah Wi, cari yang lain aja. Masih banyak cowo lain yang lebih baik,"kata Silvia
"Tapi dia janji dia mau berubah, dan dia juga udah minta maaf,"jawab Dewi lagi
"Mungkin emang bener Dino mau berubah. Ga ada salahnya kasih kesempatan buat Dino,"Nadia menimpali
"Hmm,,"aku dan Silvia bergumam

Entah bagaimana itu menjadi hari terakhir kita berempat bersama sama. Akhir akhir ini Dewi seakan menjauh. Udah jarang kasih kabar. Aku dan Silvia cuma bisa menebak nebak. Males juga harus nanya ke Dewi langsung.

Suatu hari aku buka instagram dan melihat postingan Dewi tentang pertunangannya dengan Dino. Ga nyangka bakal ada acara pertunangan tapi ga kasih kabar apa apa.

 Aku ~ Vi, liat ig Dewi. Dia udah tunangan sama Dino. Tapi ga kasih kabar apa apa sama kita
 Silvia ~ iihhh apa emang maunya dia gitu. Sembunyi sembunyi karna ga mau kita tau
 Aku ~ ga tau juga Vi. Mungkin dia takut kita ga setuju. Padahal apapun keputusan dia kita bakal dukung kan Vi?
 Silvia ~ iya Tha. Kalo kaya gini mah kita ga dianggap Tha. Apa karna kita terlalu benci sama Dino jadi dia takut kita ga setuju.
 Aku ~ dia udah ga mau anggap kita ya udah Vi. Itu udah pilihan dia. Sedih juga sih. Kenapa dia mikirnya gitu
 Silvia ~ udahlah Tha, dia udah ga anggap kita ya situ. Kita ga rugi apa apa kan.
 Aku ~ aku mungkin keras, terlalu kasar kalo ngomong. Tapi kan kita udah temenan lama, masa iya ga paham gimana aku
 Silvia ~ iya Tha, walaupun kamu marah marah sama aku, kamu keras sama aku, tapi aku tau kamu sayang aku. Jadi aku ga pernah bisa marah
 Aku ~ iya cuma kamu doang Tha. Si Nadia juga gitu sih. Ga tau dia diposisi mana. Dukung Dewi apa gimana..huft
 Silvia ~ iya Tha, Nadia masih belum tau yang sebenarnya gimana. Masih ngeliat dari sisi Dewi aja

Hari hari cuma bisa menebak nebak sendiri. Merasa ga dianggap. Merasa sia sia semua yang udah diomongin dan dikasih tau.

 Nadia ~ Tha, gimana kabar?
 Aku ~ baik Nad. Maaf ya Nad kalo aq sama Silvia jahat ke Dewi. Aku udah keras ke Dewi
 Nadia ~ iya Tha, kan semuanya buat kebaikan Dewi. Jadi ya harusnya Dewi hargai itu. Dan kita juga harus hargai keputusan Dewi
 Aku ~ aku hargai keputusan dia buat terus bertahan sama Dino. Tapi apa iya harus sembunyi sembunyi. Harus ditutupin dari kita. Dia udah ga anggap kita.
 Nadia ~ mungkin dia punya alasan Tha kenapa ga mau ngomong ke kita. Takut sama kamu n Silvia kali Tha
 Aku ~ di hari bahagianya kita ga dikasih tau ataupun diceritain. Ya udh Nad itu keputusan dia.

Semakin hari semakin banyak hal yang membuat kecewa. Silvia semakin risih dan sedih dengan semua itu. Aku dan Silvia mencoba bicara lewat instagram, lewat bbm, lewat fb. Dan hanya ucapan maaf yang Dewi tulis di bbmnya. Dan setelah itu dia putus pertemanan instagram, fb dan bbm kita

 Silvia ~ Tha, instagramku diblock Dewi
 Aku ~ masa sih Vi? Coba aku liat dulu

Aku buka ig aku ternyata benar diunfriend oleh Dewi. Dan buka bbm, ternyata udah didelcont juga.

Aku ~ aku juga Vi, ig dan bbm udh diunfriend semua. Brrti ini keputusan dia
 Silvia ~ huuh kenapa ga dari dulu aku unfriend duluan dia. Sebel. Ga tau maksud kita apa gimana sih
 Aku ~ maaf ya Vi kalo selama ini aku terlalu keras dan kasar kalo ngomong
 Silvia ~ aku tau kamu Tha. Kita udah temenan lama, sahabatan, bahkan kaya saudara. Dewi yang ga tau gimana kita. Dia mau membenarkan apa yang dia inginkan
 Aku ~ masa kita harus kehilangan sahabat kita
 Silvia ~ itu pilihan dia Tha. Kita ga rugi kan?

Kehilangan mungkin semua orang ga ingin mengalaminya. Kehilangan seorang sahabat, seorang saudara. Hanya karena masalah yang ga pernah bisa diselesaikan. Ga pernah mau diceritakan. Dan hanya karena seorang cowo. Mulai ga anggap sahabat sendiri. Mulai menjauh dan menutup diri. Jangan hanya karena seorang cowo, persahabatan menjadi hancur berantakan. Apalagi persahabatan kita lebih lama dari pada mengenal cowo itu. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Keep bestfriend forever.

By : "oktaviani"

KARENA NILA SETITIK KARENA NILA SETITIK Reviewed by Anonymous on Sunday, October 04, 2015 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.