Sudah satu
minggu berlalu. Semenjak kepergian Sandy yang meninggalkan kesedihan di hati
keluarganya, teman- temannya dan
saudara- saudaranya. Terutama Alea, kekasih Sandy. Alea masih belum bisa
menerima semua ini. Dia masih belum rela Sandy meninggalkan dirinya. Sejak itu
Alea yang dulu periang jadi suka melamun sendirian dan sering murung.
”Lea kamu kenapa?Kamu masih
mikirin Sandy? Udahlah, kalo kamu kaya gini terus, Sandy ga bakalan suka,”kata
Mela, sahabat Alea dan juga Sandy.
”Iya Mela bener. Lea ga boleh
sedih terus. Kalo Lea sedih, Sandy juga pasti sedih dan ga akan senang di
sana,” kata Raffi sahabat sekaligus sahabat Sandy.
”Tapi aku ga bisa nglupain dia.
Dia udah janji sama aku, ga bakalan ninggalin aku. Tapi...,”belum selesai
bicara Lea seperti melihat bayangan Sandy lewat depan kelas. Lea langsung
mengikutinya. Raffi dan Mela jadi bingung, tapi mengikuti Lea juga.
”Sandy.....,tunggu,” teriak
Lea.
Lalu
bayangan Sandy berhenti di taman sekolah, tempat Lea dan Sandy sering menghabiskan
waktu berduaan di sana.
”Sandy,” panggil Lea sambil
mendekati bayangan Sandy.
Raffy dan
Mela mengikuti di belakang Lea. Mereka belum berbuat apa-apa. Mereka masih
membiarkan Lea.
”Sandy, itu kamu,” kata Lea
sambil lari memeluknya.
Tapi belum
sempat memeluk tubuhnya, Sandy menghilang. Lea kebingungan dan mencari-cari
Sandy sambil memanggil namanya.
”Sandy.....,Sandy....., jangan
tinggalin aku,” teriak lea sambil mencari-cari.
”Sandy.....,”teriak Lea lagi.
Lalu dia menjatuhkan diri dan menangis.
Raffi dan
Mela langsung mendekati Lea, ketika mereka melihat Lea menangis. Masih terdengar suara
Lea memanggil Sandy.
”Lea, Sandy itu udah pergi. Sandy ga mungkin kembali,” kata Raffi sambil
membelai rambut Lea.
”Tapi tadi aku ngeliat Sandy.
Dia senyum sama aku,” kata Lea sambil sesenggukan.
”Ya udah, sekarang kita pulang
aja. Udah sore, lagi pula sekolah udah sepi,” ajak Mela kemudian.
Lalu Raffi
dan Mela membawa Lea masuk ke mobil.
”Mel, nanti kamu temenin Lea
ya. Hibur dia, biar ga inget Sandy terus,” pinta Sandy pada Mela sebelum masuk
mobil.
Mela hanya mengangguk. Mela duduk di depan, di
samping Raffi. Di perjalanan Lea terus melamun dan memandang kosong ke luar
kaca mobil. Raffi dan Mela yang memperhatikan Lea, hanya bisa menelan ludah dan
menarik napas.
Pada suatu
hari Raffi bilang ke Lea, kalo dia mimpi ketemu sama Sandy. Tapi itu semua
hanya cerita bohong yang dibuat Raffi dan Mela. Mereka berbuat begitu karena
mereka ga mau Lea terus-terusan larut dalam kesedihan.
”Lea, kata Sandy dia ga suka
kalo kamu kaya gini terus. Dia ikut sedih kalo kamu sedih. Dan dia ga bakal
tenang di sana,” kata Raffi cerita tentang mimpi bohongnya.
”Kamu ga mau Sandy ga tenang
di sana, cuma gara-gara mikirin kamu kan,” tambah Mela.
”Tapi kenapa Sandy ga ngomong
langsung ke aku,” tanya Lea.
”Dia ga mau buat kamu sedih,”
jawab Raffi singkat.
Lalu Lea
terdiam. Melihat itu Raffi dan Mella saling pandang dan tersenyum. Lea masih
berfikir. Dia mau pergi ke makam Sandy sebelum dia mengambil keputusan.
Di depan
makam Sandy, Lea menangis. Dan di sampingnya ada Mela dan Raffi, yang setia
menemani Lea kemanapun.
”San, bukannya aku mau
ngelupain kamu, tapi aku cuma ga mau kamu ikutan sedih,”kata Lea sambil
menangis.
Sejenak
Raffi dan Mela berpandangan. Sampai terdengar suara Lea lagi.
”Aku bakal jadi Lea yang dulu.
Aku ga bakalan sedih lagi, aku ga bakalan buat kamu sedih,” kata Lea lagi.
”Udah Lea kita pulang!” ajak
Mela.
”Sandy pasti ngeliat kamu di
sini. Dan dia pasti seneng banget ngelit kamu ga sedih lagi,” kata Raffi dalam
perjalanan pulang ke rumah Lea.
Lea
tersenyum mendengar itu. Raffi dan Mela ikutan lega udah bisa liat Lea senyum
lagi. Walaupun di dalam hati mereka merasa bersalah karena udah bohongin Lea,
tapi itu semua untuk Lea.
Sudah
beberapa hari ini Lea kembali menjadi Lea yang dulu. Periang, manja, dan juga
imut. Dia sering ikut dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan sekolah. Seperti
baksos, pentas seni, pameran, dan lain-lain. Tapi dia juga ga lupa mengunjungi
makam Sandy setiap hari minggu. Di sana dia selalu menangis, walaupun dia
berusaha untuk tidak menangis.tapi setelah itu dia akan baik kembali. Melihat
Lea seperti sekarang Mela dan Raffi merasa tenang dan ikut bahagia.
Tapi sampai pada suatu saat, keadaan Lea
seperti sekarang berubah sama sekali. Ketika seseorang teman Lea ngomong sama
Lea tentang Sandy.
”Lea, kok kamu malah
seneng-seneng aja di sini. Sedang Sandy di alam sana sedang ngapain? Sama
siapa? Atau mungkin sendirian, kesepian. Kamu yang katanya kekasihnya malah
happy-happy sama temen-temen kamu. Dasar cewe ga tau diuntung,” kata seorang
cewe pada Lea.
”Tapi Sandy yang minta aku
kaya gini. Kata Raffi, dia datang kemimpinya dan ga suka kalo aku terus-terusan
sedih,” kata Lea menjawab.
”Ah itu cuma akal-akalan Raffi
aja. Biar kamu bisa ngelupain Sandy. Kalo kamu emang bener kekasih sejatinya Sandy,
kamu ga bakalan ngelupain dia,” kata cewe itu lagi.
”Aku emang ga akan ngelupain
dia. Tapi aku juga ga mau terus-terusan sedih. Aku ga mau buat Sandy jadi sedih
juga,” jawab Lea.
”Dasar cewe bego mau-maunya dibohongin,”
kata cewe itu lalu pergi.
Kata-kata
terakhir cewe itu masih terdengar jelas di telinga Lea. Dia masih berfikir,
mengulang kembali apa yang dikatakan cewe itu. Lalu dia menangis dan langsung
lari pergi ke makam Sandy. Di atas pusaran makam Sandy, Lea menangis
sejadi-jadinya.
”San, aku ga tau harus
nglakuin apa. Aku dah nglakuin semua kata Raffi yang katanya kamu yang suruh.
Tapi ada orang yang bilang sama aku, kalo aku cewe bego yang mau-maunya dibohongin,”kata
Lea sambil sesenggukan.
”Aku harus gimana......?” kata
Lea lalu dia tertidur tak sadarkan diri di atas makam Sandy.
”Lea, Lea sayang,” panggil
Mama sambil memegang pipi Lea.
Perlahan-lahan
Lea membuka matanya. Dan melihat di depannya ada Mama, Mela, dan Raffi.
”Lea kenapa Ma? Lea di mana?”
tanya Lea sambil berusaha bangun.
”Kamu ada di kamar kamu, tadi
kamu pinsan di makam Sandy, dan Mela sama Raffi yang nganterin kamu,” kata Mama
menjelaskan.
”Kamu ga pa-pa Lea?” tanya
Mela.
”Ma, Lea pengin sendiri,”
pinta Lea pada Mama.
”Tolong Ma, tinggalin Lea
sendirian,” kata Lea dan matanya mulai berkaca-kaca.
Lalu Mama
mengajak Mela dan Raffi pergi. Sepeninggal mereka Lea langsung menangis dan
membanting apa aja yang ada di dekatnya. Dia memandang foto dia dan Sandy yang
tersenyum.
♥ Di mana letak surga itu ♥
Biar ku
gantikan tempatmu denganku
Adakah
tangga surga itu
Biar kutemukan untuk bersamamu
”Sandy, aku sayang banget sama
kamu. Aku ga tau harus gimana lagi. Kalau kamu ada di sini, kamu pasti tau aku
harus gimana, bahkan mungkin aku ga kaya gini. Aku pasti lagi tersenyum,
tertawa, dan jalan-jalan sama kamu,” kata lea getir.
♥ Apalah artinya hidup, tanpa kekasihku ♥
Percuma
ku ada di sini
Dan satu
hal yang ga bisa dibayangkan, yang seharusnya tidak dilakukan Lea telah dia
lakukan.
Sudah dua
hari semenjak peristiwa mencoba bunuh diri, Lea masih belum sadarkan diri. Lea
banyak mengeluarkan darah, tetapi dia sudah keluar dari masa kritisnya. Tinggal
menunggu Lea sadar.
Di bawah
alam sadar lea bertemu Sandy. Sandy tersenyum pada Lea dan memegang tangan Lea.
Sandy juga bicara pada Lea.
”Lea, kamu harus terus hidup
dan jalani semuanya seperti dulu. Walaupun Sandy ga ada di samping Lea, tapi
Sandy selalu ada di samping Lea, menjaga Lea. Lea harus bangun dan terus belajar
untuk menggapai impian Lea. Dan juga Lea harus meneruskan perjuangan Sandy. Lea
harus janji ga akan sedih lagi ya. Sandy ikut sedih kalau Lea sedih,” kata
Sandy pada Lea.
Lea hanya
bisa diam sambil memandang wajah sandy dan menggenggam tangan Sandy. Setelah
Sandy bicara denganya, dia lalu pergi meninggalkan Lea. Lea menangis dan air
mata menetes dari mata indah Lea. Raffi, Mela, Mama, serta Papa Lea yang setia
nungguin Lea, melihat air mata Lea menetes. Mama langsung ikut menangis.
”Lea, bangun sayang, Mama sama
Papa ada di sini,” kata Mama sambil memegang tangan Lea.
”Lea, Mela di sini sama Raffi.
Mela sama Raffi minta maaf sama Lea,” kata Mela juga.
Lalu
perlahan-lahan tangan lea bergerak dan perlahan mata Lea terbuka. Lea memandang
sekeliling lalu memegang tangan Mama.
”Ma, Pa, Mela, Raffi,” panggil
Lea sambil tersenyum.
”Sayang, kamu udah sadar,”
kata Mama sambil mencium tangan Lea.
Mela dan
raffi tersenyum melihat Lea sudah sadar.
”Sayang, Papa bawain kamu
oleh-oleh dari Paris,” kata Papa sambil mencium kening Lea. Yang ga lama ini
Papa tugas di Paris. Dan mendengar kabar Lea, Papa langsung pulang.
”Makasih Pa,” jawab Lea singkat.
”Makasih Pa,” jawab Lea singkat.
Tiga hari
telah berlalu, kesehatan Lea semakin membaik dan hari ini Lea sudah boleh
pulang. Lea dijemput Mela dan Raffi.
”Raf, Mama ko ga jemput sich?” tanya Lea.
”Mama kamu lagi sibuk. Lagi
pula Mama kamu sudah cape nungguin kamu siang malam di sini,” jawab Raffi.
”Kamu tuch dah ngrepotin semua
orang,” tambah Mela sambil beres-beres.
”Iya lea tau. Sory ya Mel, Raf,”
kata Lea merajuk.
”Kamu udah bikin kita bingung
dan panik tau ga,”kata Raffi juga.
Tapi Lea ga
menjawab,malah dia merangkul tangan Mela sambil tersenyum. Dan Mela tau harus
ngapain.
”Iya udah. Sekarang kita
pulang, Mama sama Papa kamu udah nungguin,” ajak Mela.
Lalu mereka
berjalan menuju mobil. Raffi membawa tas Lea, dan Lea menggandeng tangan Mela
sambil bercanda dan tertawa. Mela merasa lega dengan semua itu.
Sekarang
Lea sudah berangkat sekolah bareng Mela. Dan Lea mengerjakan semuanya seperti
dulu. Lea yang manja dan periang telah kembali. Dia menjalani hari-harinya
dengan senyum. Tak ada lagi kesedihan terpancar di wajahnya. Walaupun kalau Lea
ingat Sandy pengennya nangis. Tapi semua itu sudah tertutup oleh senyum yang
merekah di bibirnya.
♥ Ku biarkan senyumku ♥
Menari di
udara
Biar
semua tau
Kematian
tak mengakhiri
Cinta
.........
Setiap hari
minggu Lea mengunjungi makam Sandy. Mendoakan Sandy dan bercerita dengan Sandy.
Tak ada lagi tangisan. Mela dan Raffi selalu setia menemani Lea kemanapun Lea
pergi. Dan Mela juga setia mendengarkan curhat Lea. Raffi dan Mela senang
melihat Lea sudah kembali seperti dulu. Dan ga sedih lagi, walaupun Lea bilang
ga bisa nglupain Sandy. Walaupun Sandy ga ada di samping Lea, tapi dia masih
ada di hati Lea. Menjaga Lea. Melihat Lea, Sandy tersenyum di atas sana. Teruslah
tersenyum, walaupun orang yang kita sayangi ga ada di sisi kita. Dan jangan
terus larut dalam kesedihan, karena semua itu ga akan menyelesaikan masalah.
♥ TANPA KEKASIHKU ♥
Reviewed by Anonymous
on
Thursday, April 04, 2013
Rating:
No comments: