♥ TANPA KEKASIHKU ♥



Sudah satu minggu berlalu. Semenjak kepergian Sandy yang meninggalkan kesedihan di hati keluarganya, teman- temannya dan  saudara- saudaranya. Terutama Alea, kekasih Sandy. Alea masih belum bisa menerima semua ini. Dia masih belum rela Sandy meninggalkan dirinya. Sejak itu Alea yang dulu periang jadi suka melamun sendirian dan sering murung.
”Lea kamu kenapa?Kamu masih mikirin Sandy? Udahlah, kalo kamu kaya gini terus, Sandy ga bakalan suka,”kata Mela, sahabat Alea dan juga Sandy.
”Iya Mela bener. Lea ga boleh sedih terus. Kalo Lea sedih, Sandy juga pasti sedih dan ga akan senang di sana,” kata Raffi sahabat sekaligus sahabat Sandy.
”Tapi aku ga bisa nglupain dia. Dia udah janji sama aku, ga bakalan ninggalin aku. Tapi...,”belum selesai bicara Lea seperti melihat bayangan Sandy lewat depan kelas. Lea langsung mengikutinya. Raffi dan Mela jadi bingung, tapi mengikuti Lea juga.
”Sandy.....,tunggu,” teriak Lea.
Lalu bayangan Sandy berhenti di taman sekolah, tempat Lea dan Sandy sering menghabiskan waktu berduaan di sana.
”Sandy,” panggil Lea sambil mendekati bayangan Sandy.
Raffy dan Mela mengikuti di belakang Lea. Mereka belum berbuat apa-apa. Mereka masih membiarkan Lea.
”Sandy, itu kamu,” kata Lea sambil lari memeluknya.
Tapi belum sempat memeluk tubuhnya, Sandy menghilang. Lea kebingungan dan mencari-cari Sandy sambil memanggil namanya.
”Sandy.....,Sandy....., jangan tinggalin aku,” teriak lea sambil mencari-cari.
”Sandy.....,”teriak Lea lagi. Lalu dia menjatuhkan diri dan menangis.
Raffi dan Mela langsung mendekati Lea, ketika mereka melihat Lea menangis. Masih terdengar suara Lea memanggil Sandy.
”Lea, Sandy itu udah pergi. Sandy  ga mungkin kembali,” kata Raffi sambil membelai rambut Lea.
”Tapi tadi aku ngeliat Sandy. Dia senyum sama aku,” kata Lea sambil sesenggukan.
”Ya udah, sekarang kita pulang aja. Udah sore, lagi pula sekolah udah sepi,” ajak Mela kemudian.
Lalu Raffi dan Mela membawa Lea masuk ke mobil.
”Mel, nanti kamu temenin Lea ya. Hibur dia, biar ga inget Sandy terus,” pinta Sandy pada Mela sebelum masuk mobil.
Mela hanya mengangguk. Mela duduk di depan, di samping Raffi. Di perjalanan Lea terus melamun dan memandang kosong ke luar kaca mobil. Raffi dan Mela yang memperhatikan Lea, hanya bisa menelan ludah dan menarik napas.

Pada suatu hari Raffi bilang ke Lea, kalo dia mimpi ketemu sama Sandy. Tapi itu semua hanya cerita bohong yang dibuat Raffi dan Mela. Mereka berbuat begitu karena mereka ga mau Lea terus-terusan larut dalam kesedihan.
”Lea, kata Sandy dia ga suka kalo kamu kaya gini terus. Dia ikut sedih kalo kamu sedih. Dan dia ga bakal tenang di sana,” kata Raffi cerita tentang mimpi bohongnya.
”Kamu ga mau Sandy ga tenang di sana, cuma gara-gara mikirin kamu kan,” tambah Mela.
”Tapi kenapa Sandy ga ngomong langsung ke aku,” tanya Lea.
”Dia ga mau buat kamu sedih,” jawab Raffi singkat.
Lalu Lea terdiam. Melihat itu Raffi dan Mella saling pandang dan tersenyum. Lea masih berfikir. Dia mau pergi ke makam Sandy sebelum dia mengambil keputusan.
Di depan makam Sandy, Lea menangis. Dan di sampingnya ada Mela dan Raffi, yang setia menemani Lea kemanapun.
”San, bukannya aku mau ngelupain kamu, tapi aku cuma ga mau kamu ikutan sedih,”kata Lea sambil menangis.
Sejenak Raffi dan Mela berpandangan. Sampai terdengar suara Lea lagi.
”Aku bakal jadi Lea yang dulu. Aku ga bakalan sedih lagi, aku ga bakalan buat kamu sedih,” kata Lea lagi.
”Udah Lea kita pulang!” ajak Mela.
”Sandy pasti ngeliat kamu di sini. Dan dia pasti seneng banget ngelit kamu ga sedih lagi,” kata Raffi dalam perjalanan pulang ke rumah Lea.
Lea tersenyum mendengar itu. Raffi dan Mela ikutan lega udah bisa liat Lea senyum lagi. Walaupun di dalam hati mereka merasa bersalah karena udah bohongin Lea, tapi itu semua untuk Lea.

Sudah beberapa hari ini Lea kembali menjadi Lea yang dulu. Periang, manja, dan juga imut. Dia sering ikut dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan sekolah. Seperti baksos, pentas seni, pameran, dan lain-lain. Tapi dia juga ga lupa mengunjungi makam Sandy setiap hari minggu. Di sana dia selalu menangis, walaupun dia berusaha untuk tidak menangis.tapi setelah itu dia akan baik kembali. Melihat Lea seperti sekarang Mela dan Raffi merasa tenang dan ikut bahagia.
Tapi sampai pada suatu saat, keadaan Lea seperti sekarang berubah sama sekali. Ketika seseorang teman Lea ngomong sama Lea tentang Sandy.
”Lea, kok kamu malah seneng-seneng aja di sini. Sedang Sandy di alam sana sedang ngapain? Sama siapa? Atau mungkin sendirian, kesepian. Kamu yang katanya kekasihnya malah happy-happy sama temen-temen kamu. Dasar cewe ga tau diuntung,” kata seorang cewe pada Lea.
”Tapi Sandy yang minta aku kaya gini. Kata Raffi, dia datang kemimpinya dan ga suka kalo aku terus-terusan sedih,” kata Lea menjawab.
”Ah itu cuma akal-akalan Raffi aja. Biar kamu bisa ngelupain Sandy. Kalo kamu emang bener kekasih sejatinya Sandy, kamu ga bakalan ngelupain dia,” kata cewe itu lagi.
”Aku emang ga akan ngelupain dia. Tapi aku juga ga mau terus-terusan sedih. Aku ga mau buat Sandy jadi sedih juga,” jawab Lea.
”Dasar cewe bego mau-maunya dibohongin,” kata cewe itu lalu pergi.
Kata-kata terakhir cewe itu masih terdengar jelas di telinga Lea. Dia masih berfikir, mengulang kembali apa yang dikatakan cewe itu. Lalu dia menangis dan langsung lari pergi ke makam Sandy. Di atas pusaran makam Sandy, Lea menangis sejadi-jadinya.
”San, aku ga tau harus nglakuin apa. Aku dah nglakuin semua kata Raffi yang katanya kamu yang suruh. Tapi ada orang yang bilang sama aku, kalo aku cewe bego yang mau-maunya dibohongin,”kata Lea sambil sesenggukan.
”Aku harus gimana......?” kata Lea lalu dia tertidur tak sadarkan diri di atas makam Sandy.

”Lea, Lea sayang,” panggil Mama sambil memegang pipi Lea.
Perlahan-lahan Lea membuka matanya. Dan melihat di depannya ada Mama, Mela, dan Raffi.
”Lea kenapa Ma? Lea di mana?” tanya Lea sambil berusaha bangun.
”Kamu ada di kamar kamu, tadi kamu pinsan di makam Sandy, dan Mela sama Raffi yang nganterin kamu,” kata Mama menjelaskan.
”Kamu ga pa-pa Lea?” tanya Mela.
”Ma, Lea pengin sendiri,” pinta Lea pada Mama.
”Tolong Ma, tinggalin Lea sendirian,” kata Lea dan matanya mulai berkaca-kaca.
Lalu Mama mengajak Mela dan Raffi pergi. Sepeninggal mereka Lea langsung menangis dan membanting apa aja yang ada di dekatnya. Dia memandang foto dia dan Sandy yang tersenyum.

                   Di mana letak surga itu
                      Biar ku gantikan tempatmu denganku
                      Adakah tangga surga itu
                      Biar kutemukan untuk bersamamu

”Sandy, aku sayang banget sama kamu. Aku ga tau harus gimana lagi. Kalau kamu ada di sini, kamu pasti tau aku harus gimana, bahkan mungkin aku ga kaya gini. Aku pasti lagi tersenyum, tertawa, dan jalan-jalan sama kamu,” kata lea getir.

                   Apalah artinya hidup, tanpa kekasihku
                      Percuma ku ada di sini

Dan satu hal yang ga bisa dibayangkan, yang seharusnya tidak dilakukan Lea telah dia lakukan.

Sudah dua hari semenjak peristiwa mencoba bunuh diri, Lea masih belum sadarkan diri. Lea banyak mengeluarkan darah, tetapi dia sudah keluar dari masa kritisnya. Tinggal menunggu Lea sadar.
Di bawah alam sadar lea bertemu Sandy. Sandy tersenyum pada Lea dan memegang tangan Lea. Sandy juga bicara pada Lea.
”Lea, kamu harus terus hidup dan jalani semuanya seperti dulu. Walaupun Sandy ga ada di samping Lea, tapi Sandy selalu ada di samping Lea, menjaga Lea. Lea harus bangun dan terus belajar untuk menggapai impian Lea. Dan juga Lea harus meneruskan perjuangan Sandy. Lea harus janji ga akan sedih lagi ya. Sandy ikut sedih kalau Lea sedih,” kata Sandy pada Lea.
Lea hanya bisa diam sambil memandang wajah sandy dan menggenggam tangan Sandy. Setelah Sandy bicara denganya, dia lalu pergi meninggalkan Lea. Lea menangis dan air mata menetes dari mata indah Lea. Raffi, Mela, Mama, serta Papa Lea yang setia nungguin Lea, melihat air mata Lea menetes. Mama langsung ikut menangis.
”Lea, bangun sayang, Mama sama Papa ada di sini,” kata Mama sambil memegang tangan Lea.
”Lea, Mela di sini sama Raffi. Mela sama Raffi minta maaf sama Lea,” kata Mela juga.
Lalu perlahan-lahan tangan lea bergerak dan perlahan mata Lea terbuka. Lea memandang sekeliling lalu memegang tangan Mama.
”Ma, Pa, Mela, Raffi,” panggil Lea sambil tersenyum.
”Sayang, kamu udah sadar,” kata Mama sambil mencium tangan Lea.
Mela dan raffi tersenyum melihat Lea sudah sadar.
”Sayang, Papa bawain kamu oleh-oleh dari Paris,” kata Papa sambil mencium kening Lea. Yang ga lama ini Papa tugas di Paris. Dan mendengar kabar Lea, Papa langsung pulang.
”Makasih Pa,” jawab Lea singkat.

Tiga hari telah berlalu, kesehatan Lea semakin membaik dan hari ini Lea sudah boleh pulang. Lea dijemput Mela dan Raffi.
”Raf, Mama ko ga jemput sich?” tanya Lea.
”Mama kamu lagi sibuk. Lagi pula Mama kamu sudah cape nungguin kamu siang malam di sini,” jawab Raffi.
”Kamu tuch dah ngrepotin semua orang,” tambah Mela sambil beres-beres.
”Iya lea tau. Sory ya Mel, Raf,” kata Lea merajuk.
”Kamu udah bikin kita bingung dan panik tau ga,”kata Raffi juga.
Tapi Lea ga menjawab,malah dia merangkul tangan Mela sambil tersenyum. Dan Mela tau harus ngapain.
”Iya udah. Sekarang kita pulang, Mama sama Papa kamu udah nungguin,” ajak Mela.
Lalu mereka berjalan menuju mobil. Raffi membawa tas Lea, dan Lea menggandeng tangan Mela sambil bercanda dan tertawa. Mela merasa lega dengan semua itu.

Sekarang Lea sudah berangkat sekolah bareng Mela. Dan Lea mengerjakan semuanya seperti dulu. Lea yang manja dan periang telah kembali. Dia menjalani hari-harinya dengan senyum. Tak ada lagi kesedihan terpancar di wajahnya. Walaupun kalau Lea ingat Sandy pengennya nangis. Tapi semua itu sudah tertutup oleh senyum yang merekah di bibirnya.
                   Ku biarkan senyumku
                      Menari di udara
                      Biar semua tau
                      Kematian tak mengakhiri
                      Cinta .........
Setiap hari minggu Lea mengunjungi makam Sandy. Mendoakan Sandy dan bercerita dengan Sandy. Tak ada lagi tangisan. Mela dan Raffi selalu setia menemani Lea kemanapun Lea pergi. Dan Mela juga setia mendengarkan curhat Lea. Raffi dan Mela senang melihat Lea sudah kembali seperti dulu. Dan ga sedih lagi, walaupun Lea bilang ga bisa nglupain Sandy. Walaupun Sandy ga ada di samping Lea, tapi dia masih ada di hati Lea. Menjaga Lea. Melihat Lea, Sandy tersenyum di atas sana. Teruslah tersenyum, walaupun orang yang kita sayangi ga ada di sisi kita. Dan jangan terus larut dalam kesedihan, karena semua itu ga akan menyelesaikan masalah.
♥ TANPA KEKASIHKU ♥ ♥ TANPA KEKASIHKU ♥ Reviewed by Anonymous on Thursday, April 04, 2013 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.