Panas matahari siang ini sudah membuat tubuh mungil Mitha banyak
mengeluarkan keringat. Tapi dia tidak peduli dengan semua itu. Mitha tetap
asyik dengan bola basketnya. Hampir setiap hari sepulah sekolah, cewe yang
bernama lengkap Paramitha Kusuma Perdani ini bermain basket di lapangan basket
sekolah.
“Tha, lo mau pulang ga?” Tanya Chindy teman sekelas Mitha sekaligus
teman dekatnya.
“iya, gue ganti baju dulu,” jawab Mitha sambil menghentikan permainannya
dan menuju ruang ganti.
Ga lama Mitha keluar dari ruang ganti dan menyusul Chindy yang udah ga sabar di dekat mobilnya.
“Yuk pulang,” ajak Mitha.
Lalu mereka masuk ke mobil dan Chindy segera meluncurkan mobilnya keluar dari sekolah. Di jalan menuju rumah Mitha lumayan sepi. Mereka bisa dengan santai menjalankan mobilnya. Tapi tiba-tiba ketika mobil Chindy mau berbelok, ada motor dengan kecepatan tinggi melaju berlawanan arah dengan laju mobil Chindy. Mendadak Chindy jadi panic dan berusaha menghindar dari motor itu. Chindy langsung membanting stirnya ke kanan dan menabrak pinggiran jalan. Motor yang melaju kencang tadi juga ikutan panik dan berhenti. Mitha kaget, panic, kesal, marah pokoknya campur aduk. Mitha langsung keluar mobil dan mendekati seseorang yang mengendarai motor tadi. Chindy mengikuti di belakangnya. Si chindy aja yang nyetir ga segitu marahnya kok si Mitha marah banget keliatannya.
“eh lo bisa naik motor ga sich. Kalau mau naik motor Cuma buat pamer dan kebut-kebutan mending lo ikutan pertandingan apa kek. Ini jalan bukan punya nenek moyang lo, jadi jangan pernah main kebut-kebutan di sini. Paham lo?”kata Mitha panjang lebar
Orang yang tenang duduk di atas motornya itu akhirnya membuka helmnya. Dan terlihat wajah yang lumayan tampan, bibir yang seksi serta mata yang tajam (pisau kali tajam).
“udah ngomongnya?” kata cowo itu dengan santainya
Chindy langsung tersihir dengan ketampanan cowo itu, dia hanya bisa diam tanpa berkata apapun. Tapi lain dengan Mitha, mendengar jawaban dari cowo itu yang kelihatan meremehkan Mitha jadi tambah kesel.
“lo itu tuli ya. Dari tadi gue ngomong nyerocos gitu lo ga dengerin.
Dasar….huuuhhh…” kata Mitha lagi
“yuk Chin kita pulang. Ga baik di sini terus, banyak setannya,” ajak
Mitha pada Chindy sambil menarik tangan Chindy
“eh sialan lo, gue dikatain setan,” kata cowo itu
“yeee siapa yang ngatain lo setan, lo aja kali yang ngerasa,” kata Mitha
sambil tersenyum kecil mengejek.
Dan sebelum cowo itu ngomong lagi, Mitha dan Chindy uda pergi meluncur
dengan mobilnya.
Sejak pertemuan itu bayangan wajah cowo itu sering melintas di hadapan
Mitha. Apalagi dengan adanya Chindy yang terus-terusan ngomongin cowo itu sejak
pertama kali ketemu.
Hari ini Mitha pulang jalan kaki. Emang sich sekolah Mitha dari rumahnya
tidak begitu jauh jaraknya. Jadi Mitha bisa jalan kaki ke rumahnya. Biasanya
Mitha diantar Chindy, tapi katanya Chindy harus nganter mamahnya ke salon jadi
Mitha pulang sendirian.
Lagi asyik jalan di tengah-tengah, tiba-tiba ada sebuah motor dari
depannya meluncur dengan cepat. Dan dibelakangnya ada sebuah motor lagi hendak
menyusul. Mitha langsung panic dan ketakutan. Dia bingung harus ngapain, tapi
akhirnya dia melompat ke pinggir dan jatuh. Kepalanya membentur pinggiran
jalan.
to be continue :D
----------------------------------
SAAT KAU PERGI
Reviewed by Anonymous
on
Wednesday, January 23, 2013
Rating: